Selasa, 27 Maret 2012

Kethoprak Ringkes Tjap Tjonthong SATRIYA KINUNJARA


Komunitas Conthong Jogjakarta kembali menggelar pementasan Kethoprak Ringkes Tjap Tjonthong Pada bulan April 2012. Setelah sebelumnya sukses menggarap Pemetasan di bulan Desember 2011 dengan judul SURYA KEMBAR, kini Marwoto Kawer, Drs. Susilo "Den Bagus e Ngarsa" dan kawan-kawan akan mementaskan lakon SATRIYA KINUNJARA. Adapun ringkasan cerita sebagai berikut :

Mas Rara Telatsih mendapat hukuman penjara karena dituduh telah membunuh Raden Ayu Perjiwati selingkuhan Walika, suaminya. Berbagai upaya telah ia upayakan bersama pembelanya, Raden Mas Darmakari, tetapi gagal.

Pada saat menjalani hukuman muncul persoalan baru. Walika menuntut cerai. Sebagai suami ia merasa tidak mendapat pelayanan yang baik dari isterinya. Mas Rara Telatsih dan Raden Mas Darmakari mengalami kegagalan kedua. Tuntutan Walika dikabulkan pengadilan.

Setelah selesai menjalani hukuman, Mas Rara Telatsih dihinggapi rasa ketakutan, karena diteror keluarga Raden Ayu Perjiwati. Kemudian Ia mengambil jalan pintas, meninggalkan daerahnya, mencari kehidupan baru di lain daerah.

Di daerah baru tersebut Mas Rara Telatsih ketemu Raden Ayu Perjiwati yang ternyata sudah hidup berumah tangga bersama Walika. Dan terjadilah pertengkaran hebat antara Mas Rara Telatsih dan Raden Ayu Perjiwati. Dalam pertengkaran itu Raden Ayu Perjiwati mati. Mas Rara Telatsih pun segera ditangkap dan ditahan.

Mendengar kasus yang menimpa Mas Rara Telatsih, Raden Mas Darmakari menemui bekas kliennya itu. Ia berharap agar dapat menjadi pembelanya lagi. Ia sangat berharap, karena kekalahan dua kali dan berhadapan dengan pembela yang sama yaitu Raden Mas Kardama membuatnya bernafsu untuk mengalahkannya. Dendam persaingan dengan orang seprofesi tidak bisa dihindari.

Tawaran Raden Mas Darmakari ditolak Mas Rara Telatsih. Ia jera, karena selalu kalah saat dibelanya. Mas Rara Telatsih memilih Raden Mas Kardama sebagai pembela. Raden Mas Darmakari sangat kecewa dengan keputusan Mas Rara Telatsih, tetapi tidak bisa berbuat apa apa.

Pada saat yang sama muncul Walika yang meminta Raden Mas Darmakari agar bersedia menjadi pembelanya. Ia menjadi sangat bingung, karena merasa dirinya pasti akan dikalahkan lagi oleh Raden Mas Kardama. Raden Mas Darmakari kemudian menolak permintaan Walika. Ia ingin menjadi pembela yang selalu membela yang benar. Tetapi karena penolakannya, justru ia dijerumuskan dalam penjara. Walika melalui Raden Mas Kardama telah menuntut bahwa dirinya telah melanggar sumpah pembela yang harus bersedia membela siapapun juga.

Karya : Drs. Susilo Nugroho "Den Baguse Ngarsa”
Tim Sutradara : Marwoto "Kawer” dan Susilo Nugroho "Den Baguse Ngarsa”
Pimpinan Produksi : Nicky Nazaready S.Pd

Pemain : ­
Rini Widyastuti, Susilo Nugroho, Marwoto Kawer, Hargi Sundari,
Bagong Trisgunanto, Mijanta, Sudiharjo, Novi Kalur,
Rio Pujangkoro, Yuningsih, Sarjono, Konsepsiarno
Pemusik :
Warsana “Kliwir” S.sn, M.sn. | Catur “Benyek” Kuncoro | Maryono “Jeep”|
Doyok Kadipiro S.kar. | Anom Wibowo S.Sn.Anon Dugul

Tidak dapat dipungkiri, sebagai bagian dari seni pertunjukan, kethoprak ringkes harus dapat membuat sajian yang dinamis dan komunikatif. Kethoprak ringkes mencoba memasukkan unsur humor, mengangkat problem problem aktual kemasyarakatan, ceritera baru dan content baru dalam setiap pementasannya.

Upaya di atas menyebabkan tampilan kethoprak ringkes menjadi jauh berbeda dengan kethoprak konvensional, meskipun rasa kethoprak konvensional masih ada. Justru dengan perbedaan ini tidak akan terjadi kondisi stagnan dalam dunia kethoprak.

Pementasan Kethoprak ini dapat anda saksikan pada Tnggal 22-23 APRIL 2012 pukul 20.00 WIB di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta. HTM : Festival : Rp. 15.000 dan VIP : 25.000.