Kali ini di penghujung Tahun2012, Drs. Susilo Nugroho "Den Bagus'e Ngarsa" bersama Kominitas Tjonthong kembali menggelar Pementasan Kethoprak Ringkes Tjap Tjonthong dengan lakon KI AGENG SURYA MENTARAM. Acara yg di dukung "Djarum 76" ini akan diselenggarakan pada 29-30 Desember 2012 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta pukul 20.00 - Selesai.
Kali ini Den Bagus e Ngarsa menuliskan Naskah tentang sosok Pangeran Keraton yang meninggalkan Keraton karena jenuh dengan kehidupan di Keraton. Berikut ringkasan cerita KI AGENG SURYA MENTARAM :
Pangeran
Suryamentaram meninggalkan keraton. Ia mengembara ke tempat tempat keramat ataupun
mencari kegiatan lain yang berbeda dengan kebiasaannya di kraton. Ia merasa
jenuh dengan keseharian di kraton, karena hanya ketemu yang diperintah dan yang
memerintah, yang disembah dan yang menyembah dan ia merasa tidak pernah ketemu
orang.
Tumenggung
Wiryadirja yang diutus pihak kraton untuk mencari, menemukannya saat sang
pangeran sedang menerima borongan untuk memperbaiki sumur. Ketika diajak pulang
karena Sultan Sepuh ( HB VII ) sakit. Ia menolak. Tetapi disaat bersamaan, ia
pulang untuk menjenguk ayahnya tersebut. Perilaku aneh ini menimbulkan
kekaguman Demang Kroya sebagai pemberi order borongan, tetapi sangat
menjengkelkan Wiryadirja.
Kejengkelan
Wiryadirja semakin memuncak ketika pemakaman HB VII, pangeran Suryamentaram
berpakaian aneh dan jajan dawet di tepi jalan. Suatu perilaku yang sangat
menyimpang dari kebesaran seorang pangeran.
Akibatnya Wiryadirja mengambil sikap yang berlawanan. Pangeran
Suryamentaram yang dianggap bertindak seenaknya sendiri, dia lawan dengan
kegiatan yang heroik seperti melatih silat dan ilmu kanuragan lain yang suatu
saat nanti akan berguna bagi negara.
Pangeran
Suryamentaram tetap bertingkah aneh. Dan ternyata perilaku itu adalah proses
belajar bagi Ki Ageng Suryamentaram. Dari berbagai pengalaman yang telah dijalani,
ia rumuskan menjadi pengetahuan. Kemudian dengan suka rela ia sebarkan kepada
masyarakat. Pengetahuan itu diantaranya: keinginan manusia itu bersifat mulur
mungkret ; Manusia memiliki rasa sama ; Agar mencapai kebahagiaan, seseorang
harus mampu menjalankan sa-enem dll.
Karena
sering memberi ceramah, maka Ia banyak didatangi orang untuk dimintai
pertolongan yang sering di luar kemampuannya, seperti : Demang Kroya yang minta
doa restu agar anaknya cepat dapat jodoh; Sranta yang minta jimat agar cepat
kaya dll. Semua dihadapi dengan santai dan jujur bahwa ia tidak mampu
menolong.
Di saat
terjadi peperangan melanda negeri ini, Wiryadirja terpaksa menemui Ki Ageng
Suryamentaram karena apa yang ia perbuat selama ini tidak dapat digunakan untuk
modal berperang atau membela negara. Dan di luar dugaan Ki Ageng Suryamentaram
yang dianggap seenaknya, ternyata memiliki jiwa nasionalis yang tinggi pula. Ia
bersama beberapa orang telah mendirikan prajurit Pembela Tanah Air. Wiryadirja
merasa anggapannya selama ini keliru dan bersedia membantu kegiatan Ki Ageng
Suryamentaram.
Setelah
negara dalam keadaan aman Ki Ageng Suryamentaram melanjutkan kegiatan dengan
memberi ceramah ke berbagai tempat. Pada suatu kali, saat berceramah, tiba tiba
ia jatuh sakit. Menjelang kematiannya, ia masih menemukan pengetahuan baru
yaitu puncak belajar ilmu jiwa adalah bila seseorang mampu memahami gagasannya
sendiri.
Demikian tadi sedikit ringkasan cerita dari pementasn kethoprak KI AGENG SURYA MENTARAM. Tentunya pada pementasan nanti akan ditampilkan adegan2 heroik, percintaan dan adegan2 yang akan mengocok perut anda. Anda dapat menyaksikan pementasan ini dengan membeli tiket VIP Rp. 25.000,- dan Tiket Lesehan Rp. 15.000,-. Bagi anda yang sedang berlibur akhir tahun ke Jogja silahkan sempatkan diri untuk menyaksikan pementasan kethoprak ini. Jangan bilang sudah ke Jogja kalo belum menyaksikan Pertunjukan Seni Tradisi.
Selamat Berlibur dan TERTAWAAAAA.........
Pemain :
Rini Widyastuti, Susilo
Nugroho, Marwoto
Kawer,
Hargi
Sundari,
Bagong
Trisgunanto,
Bayu Saptama,
Sudiharjo "Sronto",
Novi
Kalur,
Rio Pujangkoro,
Ngatirah,
Sarjono,
Konsepsiarno,
Nicky.
Tim Artistik
Naskah
|
Drs. Susilo Nugroho “Den Baguse Ngarsa”
|
|
Tim
Sutradara
|
Marwoto
“Kawer”
|
|
Drs.
Susilo Nugroho “Den Baguse Ngarsa”
|
||
Penata
Artistik
|
Rio
Pujangkoro
|
|
Penata
Iringan
|
Warsana
“Kliwir”.,S.Sn.,M.Sn.
|
|
Stage Manager
|
Nano
Asmorondono
|
|
Lighting
|
Edo
Nurcahyo
|
|
Penata
kostum
|
Rini
Widyastuti
|
Pengiring :
Warsana
“Kliwir”.,S.Sn.,M.Sn.
|
Catur
“Benyek” Kuncoro
|
maryono
“Jeep”
|
Doyok
Kadipiro.,S.Kar.
|
Anom
Wibowo.,S.Sn.
|
Anon
Dugul
|